Kamis, 11 September 2008

Di Asia, Gaji dan Fasilitas Expat tergantung Passport

Empat tahun sudah saya malang melintang didunia per-kontrak-an Engineering mancanegara, setelah sebelumnya hanya berani didalam kandang saja.

Dalam waktu yang pendek itu, banyak pengalaman berharga yang membuat saya sadar dan berkata “oh..begini toh dunia nyata itu..”

Ternyata, walaupun skill dan pengalaman sama, jika anda melamar pada lowongan yang terbuka buat siapa saja dan berkedudukan di negara Asia dan Eropa, dan anda melamar dari Indonesia, maka bisa dipastikan lamaran anda akan dikelompokan kedalam kelompok Expat-Asia.

Expat itu sendiri ada dua: Expat Barat (Western Expat) dan Expat Asia.

Expat Asia adalah diberikan kepada tenaga kerja professional dari Indonesia, India, Philipina, Malaysia, Singapore.

Expat Barat dilekatkan dilehernya orang dari Australia, New Zealand, UK, Japan, Korea dan USA.

Secara langsung, Expat Barat dan Expat Asia dibedakan oleh jenis Passpor yang dia pegang.

Tag yang nempel di leher anda akan mempengaruhi “harga jual” anda. Harga jual disini adalah bukan cuma dari sisi gaji saja, tetapi juga termasuk fasilitas lainnya.

Nah, diantara Expat Asia, Indonesia, sepertinya, berada diurutan terkahir, setelah India, Philipina, Singapore dan Malaysia. Malaysia mungkin agak sejajar kali ya, tapi whatever lah.

Contohnya, jika anda melamar kerja ke Timur Tengah, maka jika diterima, gaji dan fasilitas yang anda terima akan berbeda, dengan gaji dan fasilitas yang diterima oleh Western Expat.

Believe it or not, you have got to believe it.

Jika melamar kerjaan di SIngapore atau Malaysia, trend seperti itu juga berlaku.

Contohnya, gaji Expat Australia di Engineering Company di Kuala Lumpur adalah USD10ribu plus accomodasi plus sekolah anak International School.

Di Singapore juga seperti itu. USD10ribu plus-plus adalah milik Expat Barat, kayaknya kita nggak bisa seperti itu.

Berapa gaji Engineer Indonesia di KL? Paling tidak separohnya.

Kalau di Inggris, lain lagi, gaji akan disamakan dengan lokal Inggris, jadi nggak ada itu expat-expat-an maupun fasilitas, karena memang sudah open market.

Sama halnya dengan Canada dan USA.

Hanya saja, untuk nembus pasarannya Canada dan USA, kayaknya nggak bisa langsung dari Indonesia. Paling tidak singgah dulu di SIngapore atau Timur Tengah. Syukur-syukur kalau sempat mengenyam experience di UK, bisa jadi nilai tambah.

Berapa standard gaji di UK, US dan Canada?

UK: untuk 10 tahun pengalaman, gaji bervariasi tergantung di kota mana anda bekerja, urutannya mulai dari yang paling mahal adalah London, dan semakin ke utara gaji juga semakin berkurang. Kalau kita bicara rate per jam, maka jika di London sudah mencapai GBP60 per jam, maka di Aberdeen bisa mendapatkan 40-45.

Pegawai tetap di UK berkisar di angka GBP40-60ribu per tahun gross.

Canada: Staff Engineer biasanya mendapatkan sekitar CAD135000 per tahun dengan tax sekitqar 23%, tapi biasanya case by case, tergantung individu masing-masing.

US: bisa mendapat US70-100ribu per tahun.

Kesimpulannya:

Passport yang kita pegang memiliki peranan penting didalam skala gaji dan fasilitas yang kita terima jika kita melamar kerja di Asia. Walapun, untuk kasus tertentu, seperti orang Asia yang sudah resident lamaaa di Eropa dan US, mungkin saja mendapatkan fasilitas yang sama dengan Expat Barat tadi.

Kalau untuk melamar ke Eropa dan US, maka urusannya nggak cuma masalah gaji dan fasilitas saja, tapi juga masalah Visa Kerja yang bikin ruwet.

Tapi, ada satu hal yang menarik saat ini, yaitu seiring dengan makin ketatnya persaingan bisnis sekaligus menekan pengeluaran, maka Paket Expat Barat sudah mulai dikurangi.

Perusahaan di Singapore dan Malaysia saat ini mulai beralih ke Expat Asia, dengan harapan akan dapat mengurangi cost. Sayangnya hal ini berakibat adanya diskon gaji dan fasilitas.

Tapi, tetap lebih baik, bukan?

http://don85.wordpress.com/2007/08/23/di-asia-gaji-dan-fasilitas-expat-tergantung-passport/

Tidak ada komentar: